Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 20:14:32【Resep Pembaca】355 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(43952)
Artikel Terkait
- Minum air dan simpan sisa makanan jika alami dugaan keracunan MBG
 - 8 fakta minum kopi hitam bermanfaat untuk kesehatan hati
 - Pakar IPB paparkan nutrisi susu untuk tingkatkan gizi pada Program MBG
 - BPBD Cilacap: 307 warga mengungsi akibat banjir di 15 kelurahan
 - Resep nasi goreng buah naga yang tinggi nutrisi
 - Ahli gizi sebut zat besi penting bagi peningkatan performa olahraga
 - SPPG HST Kalsel terapkan lima langkah cegah keracunan MBG
 - Anggota DPR usul bentuk tim pemeriksa pastikan MBG aman
 - Dietisien rekomendasikan konsumsi jus buah cukup satu gelas per hari
 - Korban meninggal akibat hujan lebat di Meksiko bertambah jadi 44 orang
 
Resep Populer
Rekomendasi

Bank bjb perkuat peran dalam akselerasi investasi di Jawa Barat

Bea Cukai perketat pengawasan cegah masuknya durian ilegal Malaysia

36 warga Majene Sulbar keracunan makanan pesta pernikahan

Sejarah Jakarta perlu masuk kurikulum di sekolah

Guangxi sambut era baru industri ulat sutra yang lebih cerdas

Bantuan kemanusiaan pertama Turki usai gencatan senjata tiba di Gaza

Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah

Pemkab Jayapura: Program MBG harus menjangkau semua masyarakat